Bulan November 2012 saya
berkesempatan megunjungi provinsi Jawa Timur.
Walaupun perjalanan sudah cukup lama, namun saya coba mengingat kembali,
dan terkadang tulisan ini mengambil informasi dan foto dari situs atau blog
lain. Namun saya akan usahakan menunjukan referensinya, kurang lebih sebelumnya
saya haturkan mohon maaf.
Tidak ada pesawat dari Padang
langsung ke Kota Malang, jadi kami transit dulu di Jakarta. Berangkat dengan
pesawat subuh dari Padang, sekitar jam 7.30
kami sudah mendarat di Bandara Sukarno Hatta, Cengkareng. Lanjut perjalanan
ke Malang dan sampai dengan selamat di bandara Abdurrahman Saleh Kabupaten Malang
sekira jam 10 pagi. Walaupun Malang kota yang cukup besar (lebih kurang sama
besarnya dengan Padang) tapi ternyata bandara disini nampak bersahaja. Kecil
dengan fasilitas yang minim. Kemudaian saya mengetahui ternyata bandara ini
dikelola oleh dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Bandara lainnya di
Indonesia umumnya dikelola PT. Angkasa Pura)[1]
Bandara Abdurrahman Saleh, Malang
Kami menginap di hoter Dewarna
yang beralamat di Jl. KH. Zainul Arifin kawasan pusat Kota Malang tidak jauh dari alun-alun. Sekitar hotel terdapat banyak pertokaan, mall dan plaza seperti Ramayana,
Mall Alun2, Plaza Malang, Sarinah serta tempat makan-makan terkenal
seperti Bakso President dan Depot Rawon Nguling. Disamping itu juga banyak
warung/toko kecil maupun besar yang menjual aneka produk dan makanan di sekitar
kawasan ini.
Malam itu bersama rombongan saya
makan di RM Padang Saraso yang tak jauh dari hotel dan kemudian jalan kaki mengitari
kawasan seputar hotel. Di depan kantor bupati terlihat ada acara yang ternyata
adalah pesta rakyat menyambut hari ulang tahun Kabupaten Malang dengan pertunjukan
wayang kulit oleh Ki Manteb Sudarsono.
Sehubungan
dengan kantor bupati Kabupaten Malang yang terletak di Kota Malang ini dapat saya petik
pelajaran bahwa pusat pemerintahan Kabupaten bisa saja berlokasi di kota otonom jika
itu memang menguntungkan bagi masyarakat. Jarak ibukota kabupaten dapat
terjangkau dengan mudah oleh warga Kabupaten, dan bagi warga kota tentu hal ini
dapat meningkatkan irama denyut nadi kehidupan. Sinergi seperti ini yang tidak
dapat dicapai oleh Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, sehingga setelah
Pariaman menjadi kota otonom, Ibukota Kabupaten Padang Pariaman dipindahkan ke
dalam “rimba” di selatan yang sangat menyulitkan bagi masyarakat di wilayah utara
kabupaten untuk mencapainya.
Keesokan paginya saya dan teman jalan-jalan
pagi sambil cari makanan di sekitar hotel saja. Kami makan disebuah sebuah warung dan saya pesan mie goreng dan
satu gelas teh manis cuma kena Rp. 6.000,-. Ternyata harga makanan di kota
Malang sangat bersahabat dengan menu yang sangat bervariasi. Setelah kembali ke hotel, hari sudah mulai
siang dan saya lihat rombongan sedang makan di Depot Rawon Nguling yang
terkenal itu. Jaraknya hanya beberapa meter saja dari hotel, maka sayapun ikut
bergabung makan nasi rawon dan ternyata rasanya mak nyus,, uenak tenan!!
Rawon Nguling[2]
Selesai makan nasi rawon, kami bersiap-siap untuk melanjutkan
perjalanan ke objek rekresiasi di sekitar daerah Malang.
1. Taman Hutan Raya R. Soerjo
2. Membeli Oleh-Oleh Aneka Keripik dan Apel
Dalam perjalanan pulang dariTHR R. Soeryo, kami tidak menemukan area wisata kebun memetik apel, maka kamipun meng cancel rencana ke tersebut. Kami sempat tanya-tanya tapi jawaban masyarakat tidak pasti, dan malah menyatakan mungkin sudah tutup. Lanjut perjalanan, dan driver menawarkan belanja oleh-oleh di tengah-tengah perjalanan. Yup, tawaran ini disambut dengan baik oleh rombongan dan alhasil mobil semakin penuh dengan kardus dan kotak berisi apel dan aneka keripik seperti keripik apel, nangka, nenas, semangka, jambi biji, tempe, ketela, dan lain-lain. Disini nampaknya segala macam buah dapat dijadikan keripik.Harga keripik disini pun murah-murah. Cukup Rp. 5.000,- sudah dapat satu bungkus, tapi yang isinya sedikit tentunya. Saya juga beli cemilan goreng siput (keong) tapi saya maksudkan untuk oleh-oleh saja (belum berani memakannya).
3. Jawa Timur Park
Selanjutnya kami mengunjungi tempat wisata Jawa Timur Park 2 yang terletak di kota Batu. Jatim Park ini secara garis besar terbagi 3 komponen yaitu : museum satwa, secret zoo (kebun binatang) dan juga tree Inn (penginapan pohon). Sejumlah rombongan tertarik untuk masuk, tetapi mengingat hari sudah sore tidak jadi, dan kami menikmati jatim park dari luar sambil berfoto-foto dan membeli souvenir, umumnya membeli kaos bertema Jatim Park. Untuk belanja makanan juga banyak tersedia disini serta juga tersedia toko yang menjual oleh-oleh khas Malang dan sekitarnya. Untuk informasi lebih lanjut tentang Jatim Park ini dapat dilihat di sini.
Pohon Inn di Jatim Park dan kios souvenir
1. Taman Hutan Raya R. Soerjo
Meskipun menurut referensi terdapat beberapa rute
untuk ke lokasi ini [3],
kami melalui rute terdekat saja yaitu : Malang, Kota Batu, Jurang Kwali, dan
Cangar dengan jarak tempuh sekitar 38 km. Walaupun jarak tempuh tidak terlalu
jauh, namun perjalanan ke sini terasa mendebarkan, karena setelah melewati
daerah Batu, maka jalan semakin menanjak dan berliku-liku. Pemandangan sangat
indah udara pun sejuk. Perbukitan dan jurang dipenuhi oleh tanaman pertanian
warga, seperti sayur-sayuran, apel, dan lain-lain. Disini jarang sekali tanah dibiarkan
terlantar, meskipun di lereng-lereng terjal dan dilurah/bukit tetap saja tanah
ditanami dengan tumbuhan produktif. Kami sampai di obejek Wisata THR R Soeryo
siang sekitar jam 14. Disini kami melihat situasi hutan yang masih asri, Dilokasi
ini juga terdapat kolam permandian air panas yang ramai dikunjungi warga. Saya
tidak mandi, hanya merendam kaki di pinggir kolam saja. Dilokasi ini juga
tersedia warung makanan dan minuman. Kami mengisi perut dengan memesan bakso
plus gorengan. Cuaca yang sejuk membuat makan bakso disini terasa special. Harga
bakso juga relative murah, hanya Rp.6000,- satu mangkok. Selepas makan kami siap siap melanjutkan
perjalanan, kami kembali kearah Kabupaten Batu dan niat hendak ke kebun apel
untuk memetik buah apel langsung.
![]() |
Panorama sekitar THR R. Soerjo[4] |
![]() |
Parkiran THR R. Soerjo |
Dalam perjalanan pulang dariTHR R. Soeryo, kami tidak menemukan area wisata kebun memetik apel, maka kamipun meng cancel rencana ke tersebut. Kami sempat tanya-tanya tapi jawaban masyarakat tidak pasti, dan malah menyatakan mungkin sudah tutup. Lanjut perjalanan, dan driver menawarkan belanja oleh-oleh di tengah-tengah perjalanan. Yup, tawaran ini disambut dengan baik oleh rombongan dan alhasil mobil semakin penuh dengan kardus dan kotak berisi apel dan aneka keripik seperti keripik apel, nangka, nenas, semangka, jambi biji, tempe, ketela, dan lain-lain. Disini nampaknya segala macam buah dapat dijadikan keripik.Harga keripik disini pun murah-murah. Cukup Rp. 5.000,- sudah dapat satu bungkus, tapi yang isinya sedikit tentunya. Saya juga beli cemilan goreng siput (keong) tapi saya maksudkan untuk oleh-oleh saja (belum berani memakannya).
![]() |
Keripik buah (Google search) |
3. Jawa Timur Park
Selanjutnya kami mengunjungi tempat wisata Jawa Timur Park 2 yang terletak di kota Batu. Jatim Park ini secara garis besar terbagi 3 komponen yaitu : museum satwa, secret zoo (kebun binatang) dan juga tree Inn (penginapan pohon). Sejumlah rombongan tertarik untuk masuk, tetapi mengingat hari sudah sore tidak jadi, dan kami menikmati jatim park dari luar sambil berfoto-foto dan membeli souvenir, umumnya membeli kaos bertema Jatim Park. Untuk belanja makanan juga banyak tersedia disini serta juga tersedia toko yang menjual oleh-oleh khas Malang dan sekitarnya. Untuk informasi lebih lanjut tentang Jatim Park ini dapat dilihat di sini.
Pohon Inn di Jatim Park dan kios souvenir
Hari sudah menjelang malam dan
kamipun siap-siap menuruni jalan dari Batu menuju Kota Malang, tak lupa kami makan malam di RM Padang.
-------------
-------------
[1] Id.wikipedia.org
[2]
www.yukmakan.com
[3] Situs
wisata jatim
[4]
www.jtstour3.blogspot.com
3 komentar:
Mantabs.. :D
hehe...:)
Perbaiki blog ini ya.
Posting Komentar