Sabtu, 06 Desember 2014

Perjalanan ke Malang, Jawa Timur (1)


Bulan November 2012 saya berkesempatan megunjungi provinsi Jawa Timur.  Walaupun perjalanan sudah cukup lama, namun saya coba mengingat kembali, dan terkadang tulisan ini mengambil informasi dan foto dari situs atau blog lain. Namun saya akan usahakan menunjukan referensinya, kurang lebih sebelumnya saya haturkan mohon maaf.

Tidak ada pesawat dari Padang langsung ke Kota Malang, jadi kami transit dulu di Jakarta. Berangkat dengan pesawat subuh dari Padang, sekitar jam 7.30  kami sudah mendarat di Bandara Sukarno Hatta, Cengkareng. Lanjut perjalanan ke Malang dan sampai dengan selamat di bandara Abdurrahman Saleh Kabupaten Malang sekira jam 10 pagi. Walaupun Malang kota yang cukup besar (lebih kurang sama besarnya dengan Padang) tapi ternyata bandara disini nampak bersahaja. Kecil dengan fasilitas yang minim. Kemudaian saya mengetahui ternyata bandara ini dikelola oleh dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Bandara lainnya di Indonesia umumnya dikelola PT. Angkasa Pura)[1]

Bandara Abdurrahman Saleh, Malang



Kami menginap di hoter Dewarna yang beralamat di Jl. KH. Zainul Arifin  kawasan pusat Kota Malang tidak jauh dari alun-alun. Sekitar hotel terdapat banyak pertokaan, mall dan plaza seperti Ramayana, Mall Alun2, Plaza Malang, Sarinah serta tempat makan-makan terkenal seperti Bakso President dan Depot Rawon Nguling. Disamping itu juga banyak warung/toko kecil maupun besar yang menjual aneka produk dan makanan di sekitar kawasan ini.
Malam itu bersama rombongan saya makan di RM Padang Saraso yang tak jauh dari hotel dan kemudian jalan kaki mengitari kawasan seputar hotel. Di depan kantor bupati terlihat ada acara yang ternyata adalah pesta rakyat menyambut hari ulang tahun Kabupaten Malang dengan pertunjukan wayang kulit oleh Ki Manteb Sudarsono.

Sehubungan dengan kantor bupati Kabupaten Malang yang terletak di Kota Malang ini dapat saya petik pelajaran bahwa pusat pemerintahan Kabupaten bisa saja berlokasi di kota otonom jika itu memang menguntungkan bagi masyarakat. Jarak ibukota kabupaten dapat terjangkau dengan mudah oleh warga Kabupaten, dan bagi warga kota tentu hal ini dapat meningkatkan irama denyut nadi kehidupan. Sinergi seperti ini yang tidak dapat dicapai oleh Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman, sehingga setelah Pariaman menjadi kota otonom, Ibukota Kabupaten Padang Pariaman dipindahkan ke dalam “rimba” di selatan yang sangat menyulitkan bagi masyarakat di wilayah utara kabupaten untuk mencapainya.

Keesokan paginya saya dan teman jalan-jalan pagi sambil cari makanan di sekitar hotel saja. Kami makan disebuah  sebuah warung dan saya pesan mie goreng dan satu gelas teh manis cuma kena Rp. 6.000,-. Ternyata harga makanan di kota Malang sangat bersahabat dengan menu yang sangat bervariasi.  Setelah kembali ke hotel, hari sudah mulai siang dan saya lihat rombongan sedang makan di Depot Rawon Nguling yang terkenal itu. Jaraknya hanya beberapa meter saja dari hotel, maka sayapun ikut bergabung makan nasi rawon dan ternyata rasanya mak nyus,, uenak tenan!!

Rawon Nguling[2]
                                 
                                     
Depot Rawon Nguling dari Hotel


Selesai makan nasi rawon,  kami bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke objek rekresiasi di sekitar daerah Malang.

 1.  Taman Hutan Raya R. Soerjo

Meskipun menurut referensi terdapat beberapa rute untuk ke lokasi ini [3], kami melalui rute terdekat saja yaitu : Malang, Kota Batu, Jurang Kwali, dan Cangar dengan jarak tempuh sekitar 38 km. Walaupun jarak tempuh tidak terlalu jauh, namun perjalanan ke sini terasa mendebarkan, karena setelah melewati daerah Batu, maka jalan semakin menanjak dan berliku-liku. Pemandangan sangat indah udara pun sejuk. Perbukitan dan jurang dipenuhi oleh tanaman pertanian warga, seperti sayur-sayuran, apel, dan lain-lain. Disini jarang sekali tanah dibiarkan terlantar, meskipun di lereng-lereng terjal dan dilurah/bukit tetap saja tanah ditanami dengan tumbuhan produktif. Kami sampai di obejek Wisata THR R Soeryo siang sekitar jam 14. Disini kami melihat situasi hutan yang masih asri, Dilokasi ini juga terdapat kolam permandian air panas yang ramai dikunjungi warga. Saya tidak mandi, hanya merendam kaki di pinggir kolam saja. Dilokasi ini juga tersedia warung makanan dan minuman. Kami mengisi perut dengan memesan bakso plus gorengan. Cuaca yang sejuk membuat makan bakso disini terasa special. Harga bakso juga relative murah, hanya Rp.6000,- satu mangkok.  Selepas makan kami siap siap melanjutkan perjalanan, kami kembali kearah Kabupaten Batu dan niat hendak ke kebun apel untuk memetik buah apel langsung.

Panorama sekitar THR R. Soerjo[4]
                                          
Parkiran THR R. Soerjo

2. Membeli Oleh-Oleh Aneka Keripik dan Apel

Dalam perjalanan pulang dariTHR R. Soeryo, kami tidak menemukan area wisata kebun memetik apel, maka kamipun meng cancel rencana ke tersebut. Kami sempat tanya-tanya tapi jawaban masyarakat tidak pasti, dan malah menyatakan mungkin sudah tutup. Lanjut perjalanan, dan driver menawarkan belanja oleh-oleh di tengah-tengah perjalanan. Yup, tawaran ini disambut dengan baik oleh rombongan dan alhasil mobil semakin penuh dengan kardus dan kotak berisi apel dan aneka keripik seperti keripik apel, nangka, nenas, semangka, jambi biji, tempe, ketela, dan lain-lain. Disini nampaknya segala macam buah dapat dijadikan keripik.Harga keripik disini pun murah-murah. Cukup Rp. 5.000,- sudah dapat satu bungkus, tapi yang isinya sedikit tentunya. Saya juga beli cemilan goreng siput (keong) tapi saya maksudkan untuk oleh-oleh saja (belum berani memakannya).

Keripik buah (Google search)

3. Jawa Timur Park
Selanjutnya kami mengunjungi tempat wisata Jawa Timur Park 2 yang terletak di kota Batu. Jatim Park ini secara garis besar terbagi 3 komponen yaitu : museum satwa, secret zoo (kebun  binatang) dan juga tree Inn (penginapan pohon). Sejumlah rombongan tertarik untuk masuk, tetapi mengingat hari sudah sore tidak jadi, dan kami menikmati jatim park dari luar sambil berfoto-foto dan membeli souvenir, umumnya membeli kaos bertema Jatim Park. Untuk belanja makanan juga banyak tersedia disini serta juga tersedia toko yang menjual oleh-oleh khas Malang dan sekitarnya. Untuk informasi lebih lanjut tentang Jatim Park ini dapat dilihat di sini.

Pohon Inn di Jatim Park dan kios souvenir
 



Hari sudah menjelang malam dan kamipun siap-siap menuruni jalan dari Batu menuju Kota Malang, tak lupa kami makan malam di RM Padang.

-------------


[1] Id.wikipedia.org
[2] www.yukmakan.com
[3] Situs wisata jatim
[4] www.jtstour3.blogspot.com



3 komentar:

Raaifa mengatakan...

Mantabs.. :D

Unknown mengatakan...

hehe...:)

Anonim mengatakan...

Perbaiki blog ini ya.