Perjalanan darat ke Medan ini terispirasi oleh perjalanan masa kecil saya ke Medan yang memberikan pengalaman menarik bagi saya bahkan tekenang sampai saat ini.
Sewaktu merencanakan perjalanan, saya mengingat dan menggali informasi tentang bus-bus yang menuju Medan dari Padang dan sekitarnya. Hasil remind dan penggalian informasi membawa saya pada kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada dua rute utama bus Padang - Medan, yaitu :
- via lintas timur (Padang-Pariaman-Bukittinggi-Payakumbuh-Pekanbaru-Duri-Bagan Batu-Kota Pinang-Rantau Prapat-Kisaran-Tebing Tinggi-Lubuk Pakam-Medan)
- Via Lintas Tengah (Padang-Pariaman-Bukittinggi-Pasaman-Padang Sidempuan-Sipirok-Tarutung-Parapat-Pematang Siantar-Tebing Tinggi-Lubuk Pakam-Medan)
2. Bus untuk rute lintas timur adalah : Transport, NPM, Putra Pelangi, Kurnia, Anugrah, ANS.
3. Bus untuk lintas tengah adalah ALS, PM TOH, SAMPAGUL.
4. Disamping dengan bus, trayek Padang-Medan juga dilayani oleh travel dengan mobil minibus baik yang resmi maupun tidak resmi. Biasanya travel ini mengambil rute lintas tengah sumatera.
5. Bus Padang Medan biasanya adalah berkategori kelas eksekutif bangku 2-2 dengan AC pakai toilet mapun tidak pakai toilet. Namun terdapat juga kelas super eksekutif dengan bangku 2-1 yang dilayani oleh bus NPM dan ALS. Sedangkan minibus travel diisi maksimal 7 orang penumpang.
6. Untuk tarif bus paling murah biasanya adalah PO. Transport dan paling mahal adalah NPM dan ALS (kelas SE 2-1). Namun untuk kelas eksekutif 2-2 tarif paling mahal adalah bus Putra Pelangi.
-----
Setelah saya pikir-pikir, akhirnya saya memutuskan membeli tiket bus Putra Pelangi dengan harga Rp. 250.000,-. Sebagaimana diatas, Bus Putra Pelangi menempuh jalur lintas timur, padahal saya sebenarnya rindu dengan jalur lintas tengah campur lintas timur sebagaimana yang saya alami ketika zaman kanak-kanak/remaja.
Bus Putra Pelangi merupakan bus Aceh sekaligus bus yang paling bagus untuk rute Padang/Pariaman - Medan setelah NPM SE 2-1. Walaupun bus ini bangku 2-2 tapi jarak antar bangku depan dengan bangku belakang mungkin paling lapang dan paling lega dibanding bus lainnya. Bus ini dilengkapi dengan AC, toilet, tempat cas HP, bantal, dan selimut, serta sandaran kaki.
Saya memutuskan berangkat dari terminal kampung kelahiran saya Sungai Limau dan di tiket dinyatakan jadwal keberangkatan pada jam 8.30 WIB. Jam 8.15 pada hari H, saya ditelfon agen bus menanyakan kepastian keberangkatan saya, tentu saja saya bilang iya karena saat itu saya sedang beres-beres di rumah hendak menuju terminal. Sampai di terminal jam 8.25 dan mobil sudah stand by, akan tetapi baru bergerak meninggalkan terminal sekitar jam 8.45 WIB.
Bus bergerak pelan menuju kota Pariaman, selanjutnya menuju Lubuk Alung, Padang Panjang, dan Bukittinggi. Bus agak lama berhenti di Pariaman dan Bukittinggi. Selanjutnya sekitar jam 13 WIB bus bergerak dari terminal Aur Bukittinggi menuju Pekanbaru via Payakumbuh. Setelah melewati Kota Payakumbuh, menjelang kelok 9 yang terkenal itu, bus berhenti di RM Mak Mawi di kawasan Lubuk Bangku, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Hari sudah sore dan perut pun sudah terasa lapar, maka saya turun dari bus untuk makan. Kebiasaan saya kalau di tempat umum seperti ini adalah makan dulu sebelum urusan toilet bahkan bila perlu tidak ke toilet. Setelah makan dan merokok, kemudian saya mencari musholla untuk sholat. Mungkin saya sedikit lama "dibelakang" dan juga di musholla saya menjamak sholat Zuhur dan Asyar, setalah kembali ternyata bus saya sudah berangkat. Dengan kesal saya bilang sama karyawan RM kok bus tersebut gak menghitung dulu penumpangnya sebelum berangkat!!
Tapi untunglah tak lama kemudian kami mendengar suara bus dan kemudian saya lihat bus di kejauhan dan kernetnya turun menjemput saya. Alhamdulillah akhirnya saya duduk kembali di bangku saya yang berada di bawah ransel yang saya tarok di kabin atas bus. Tak lama kemudian bus melewati kelok 9 yang indah. Sayang, saat ini beton-beton jembatan layang kelok sembilan banyak dicoret-coret orang. Pemandangan alam setelah kelok 9 ini masih indah, apalagi disekitar danau buatan PLTA Koto Panjang, perbatasan Sumbar dengan Riau.
Magrib pun tiba dan bus berhenti di sebuah masjid di daerah Merangin, Kab. Kampar, Riau. Setelah sholat Magrib, perjalanan dilanjutkan dan akhirnya masuk Kota Pekanbaru sekitar jam 08 malam. Kebetulan pool bus ini di sebelah RM Koto Gadang dengan menu gulai itiknya. Saya tanya kernet lama gak berhentinya dan dimana bus berhenti setelah ini. Kata kernet bus berhenti disini gak terlalu lama, berhentinya lagi di Kandis, sebuah daerah di Riau sebelum kota minyak, Duri.
Hari semakin malam seiring bus meninggalkan Kota Pekanbaru, jalanan sudah mulai didominasi kawasan hutan gambut dengan sedikit bukit-bukit kecil dan semakin lama semakin menunjukan kekayaan minyak bumi Riau. Pipa minyak mulai nampak di tepi jalan memanjang meneruskan perjalanan minyak dari perut bumi ke kilang/pelabuhan Dumai? Terkadang terdapat menara minyak dengan api yang menyembur-nyembur bagaikan obor raksasa menghiasi bumi Riau pada malam itu. Pada jam 11.30 baru lah bus sampai di RM Sakato Kandis untuk makan malam.
Dari RM Sakato Kandis, bus pun bergerak pelan menuju Duri. Dalam kantuk yang terasa, sayup-sayup saya masih melihat suasana Kota Duri pada malam hari. Sebuah kota kecamatan, akan tetapi terlihat maju dan modern berkat hasil alam kawasan sekitar yang melimpah. Dinihari bus sampai di Bagan Batu, kota terakhir sebelum meninggalkan Riau menuju Sumatera Utara. Di Bagan Batu sudah sangat terasa aroma kemajemukannya dimana selain masjid banyak juga bangunan gereja serta cukup banyak penjual babi panggang (BPK).
Bus berhenti untuk sholat subuh disekitar daerah Kota Pinang, Sumatera Utara. Kemudian bus lanjut dan pemandangan didominasi oleh perkebunan dan kota-kota kecil tetapi terlihat maju di Propinsi Sumatera Utara. Setelah melewati Rantau Prapat, Aek Kanopan, Kisaran, Lima Puluh, akhirnya bus berhenti makan pagi di daerah Batu Bara, sekitar empat jam menjelang kota Medan. Saya pun mencicipi nasi sup ala Medan yang cukup enak di pagi menjelang siang itu.
Bus memasuki Kota Tebing Tinggi yang terkenal dengan lemangnya itu. Saya melihat banyak pondok-pondok penjual lemang di tepi jalan Lintas Sumatera daerah ini. Jam 13 - an bus pun sampai di Kota Lubuk Pakam, satu setengah jam menjelang Kota Medan. Akhirnya bus memasuki kota Medan. Bus berhenti sebentar di pool Marendal diluar terminal Amplas Medan, selanjutnya bus menuju pool yang lebih besar di kawasan Ring Road, Sunggal. Pool yang cukup besar, aman, nyaman dan bersih. Pada pool ini tersedia bus Putra Pelangi lainnya menuju kawasan Aceh.
Tips:
- Sebaiknya tanyakan sama orang bus lama bus berhenti dan bilang ke pihak bus kalau kita ada keperluan yang agak jauh dari bus supaya tidak tertinggal.
- Biasanya harga makanan di Rumah Makan perhentian bus cukup tinggi, jadi kalau perlu bawa makanan serap.
19 komentar:
Harga tiket dr medan k pariaman berapa
Harga tiket medan padang/pariaman
Loket di pariaman dimana ya
Atau nomor hp?
Kira2 dari padang ke rantau prpat jam brp?
Berapa harga tiket medan pariaman...? Info donk
Minta no hp atau wa nya dong
harga tiket medan payukumbu berapa ya??dari medan berangkat jam 9 pagi,besok nyampek jam berapa?
Minta nomor ho nya bg
Tujuan dari rantau prapat ke pariaman
Ada tiket Medan Payakumbuh hari ini?
Harga tiket medan pasan
Minta nomor WA mu bg
Berapa tiket dari medan ke padangÄ·
Bang dri siantar ke payahkumbuh brapa dan loket nya di mana
Terimakasih . Membantu sekali.
Bng agen ans pariaman dmn..
Brangkat jm brapa.. Dan ongkos y brapa tlong info y..
Nmr wa wa sya 085216416135
Bang kalau dari Payakumbuh agennya dimana
Dan harga tiketnya brp
Ans ke lubuk alung,berapa bg?
Ada no nya gak ya
bg dari siantar mau ke padang lubuk alung arga tiket nya berapa bg
Posting Komentar