Dari Kajang ke Melaka
Perjalanan ini sebenarnya saya lakukan tahun lalu yaitu pada tanggal 30
November 2013. Saya kebetulan
ada acara di rumah family di Kajang Malaysia dan berangkatlah saya dan rombongan sebanyak 6 orang dari
Padang/Pariaman. Sebagian cerita di Malaysia sudah saya tulis pada bagian
tulisan : Melawat ke Malaysia (1). Nah, kali ini saya ingin melanjutkan share pengalaman
saya di Malaysia dengan fokus cerita pada penggunaan transortasi umum (public transport) dan
perjalanan ke negeri Melaka.
Rumah keluarga kami yang mengadakan acara berada di Perumahan Taman
Rakan, Sungai Long, Kajang, Sekitar 50 km dari Bandaraya Kuala Lumpur. Pagi itu
kami ingin menikmati hari di Malaysia dengan jalan-jalan. Kami pergi bertiga
laki-laki saja karena yang lain sibuk dengan persiapan acara. Tujuan yang kami
rencanakan sebelumnya adalah ke Seremban, Negeri Sembilan.
Pagi itu kami
diantar oleh family ke Terminal Bus Kajang yang terletak di jalan Reko karena
menurut kami dari sana pasti banyak bus menuju Negeri Sembilan.Setelah sampai di terminal, kami bertanya kepada agent bus mencari tiket ke Negeri Sembilan. Jawaban mereka bus sudah berangkat, tak ada lagi. (Padahal baru kira-kira
jam 11 waktu Malaysia (jam 10 WIB).
Kami berfikir ulang, dan kami memutuskan
pergi Ke Melaka saja. Orang-orang pun menghambarkan niat kami menuju Seremban.
"Apa yang dilihat disana, biasa je sama kat sini je", begitulah kira-kira cakapnya. Oke lah kami ke Melaka saja. Di terminal kami ditunjukan agar mencari bus ke Melaka di TBS (Terminal Bersepadu
Selatan) (yang merupakan terminal besar untuk bus arah ke Selatan Malaysia
hingga ke Singapura). Bagaimana cara ke TBS tersebut? Dari terminal bus Kajang
kami diarahkan naik bus Rapid KL (saya lupa nomornya dan turun di stasiun kerata api Kajang).
Ongkosnya cuma RM 1 (Rp. 3.600) per orang. Dari stasiun KTM Kajang ini lalu kami naik KTM
Kommuter dari Seremban, Negeri Sembilan ke stasiun Bandar Tasik Selatan dimana TBS berada. Tarifnya RM 1,80 (Rp. 6.480) per orang. Kami tidak
jadi ke Seremban tetapi naik keretapi yang datang dari Seremban. Hehe..
Sesampainya di Stasiun Bandar Tasik Selatan kami pun turun
dan berjalan melalui lorong/ jembatan menuju TBS. Memang nyaman lah naik KTM di
Malysia. Meskipun baru sekali, tapi kami tidak khuatir karena di atas keretapi
di sediakan rute KTM dan stasiun yang dilewati ditandai dengan lampu menyala.
Juga ada suara dari komputer meneriakkan nama stasiun didepan dimana KTM sebentar
lagi berhenti.
Di TBS saya menjadi kagum dan senang karena fasilitas dan kenyamanan yang tersedia. Fasilitas dan sarana di terminal bus
ini bisa disamakan dengan fasilitas bandara kalau di Indonesia.
Setelah tengok –tengok
sebentar lalu kami antri di counter tiket dan tak lama kemudia kami sudah
mendapatkan tiket bus ke Melaka dengan tarif RM 12,30 ( Rp.44.280) bus nya merek
Transnasional. Pada tiket tertera
jadwal berangkat jam 12.30 dan begitu kami lihat di ruang tunggu keberangkatan
ternyata bus sudah standby dan sebagian penumpang sudah naik. Tak lama kemudian kamipun naik bus dan
beberapa waktu kemudian bus bergerak meninggalkan TBS. (memang tepat
waktu). Kebanyakan penumpang bus waktu
itu sepertinya adalah para wisatawan yang didominasi oleh orang bermata sipit.
Perjalanan ke Melaka ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Saya
perkirakan jarak perjalanan sekitar 150 km. Sekitar jam 15.00 kami tiba di
Terminal bus Melaka sentral. (ada beberapa terminal/stasiun bus di Melaka, tapi
kami pilih Melaka sentral karena ada kata sentralnya).
Tujuan kami ke Jonkers
walk, tetapi kami tidak tahu naik apa. Setelah tanya-tanya akhirnya kami
mengetahui bus ke Jonkers. Kami naik bus no 17 merek Panorama Melaka dengan
tambang RM 2 sahaja. (Rp.7.200). Bus
umum dengan bangku plastik itu ramai oleh turis-turis, bahkan beberapa
orang berdiri. ongkos bus dikutip di dalam bus,
karena bus ada kernetnya.
Kami turun di dataran dekat Christ Church Melaka. Karena perut lapar, kami cari kedai makan dan dapat tempat dengan menu yang cukup enak. Saya makan
nasi dengan lauk udang galah goreng sambil menikmati pantai Melaka dari
kejauhan. Puas makan dan
minum kami mencari es cendol Melaka yang katanya enak. Dalam mencari hanya nampak penjual cendol
kecil-kecilan yang kelitannya kurang menarik. Saya mencari penjual cendol seperti
yang saya lihat di acara jalan-jalan di TV. Lama kami mencari sampai ke Jonker Street yang
terkenal itu tak juga berjumpa cendol dimaksud. Kami memang menemukan tempat menjual
cendol yang menarik, tapi apabila melihat penjualnya orang cina dan tidak ada
logo halal, kami jadi ragu. Puas mencari akhirnya kami makan cendol di kedai orang Melayu yang letaknya agak ke dalam dari Jonkers Street. Tapi sayang, kedai ini sepi dan juga kurang bersih. Saya pun makan
dengan was-was dan cendolnya biasa aja. Dilema memang, mau ke kedai
cendol cina takut tidak halal, ke kedai bangsa sendiri malah mengecewakan. Akan
tetapi di kedai cendol ini saya jumpa foto menarik yang dipasang di meja:
Masih di Melaka, ternyata tidak jauh dari Jonkers Street
ini terdapat dataran pahlawan yang menyediakan tempat penjualan cendrahati dan
oleh-oleh yang lengkap. Juga banyak kedai makan/minum disini. Kami tidak sempat
singgah disini karena tidak tahu sebelumnya. Hanya lihat dari bus waktu
pulang. Oh,ya bagi yang ingin ke Mahkota Hospital Melaka, juga bisa dengan
bus no. 17 ini.
Kami tak sempat lagi eksplore Melaka lebih lanjut karena
sudah keburu sore. Kami pun pulang lewat Melaka sentral menuju TBS. Kali ini dengan bus merek Mayang Sari dengan ongkos RM 12 (Rp 43.200).
Tiket bus Mayang Sari Melaka Sentral-TBS
Dari TBS kami naik KTM ke stasiun Serdang. Karena hari sudah malam, counter tiket ditutup, kami pun naik keretapi dengan gratis. Dari stasiun KTM Serdang kami menyeberang jalan lewat jembatan dan menunggu bus Rapid KL No. U41 tujuan Taman Rakan, Sungai Long dengan ongkos RM 1 saja (3.600). Demikianlah sedikit cerita perjalanan ke Melaka ini.
View di perjalanan ke Melaka |
Salah satu sudut Melaka Central |
Dataran dekat Christ Church, Melaka |
Jonkers Street |
2 komentar:
Bilo jalan-jalan ka sinan lai nof.. ? ajak-ajak bagai lah :D
Insya ALLAH tahun depan da. Klo lai suai satu kelas kita jalan-jalan ke sana, hehe..
Posting Komentar