Kamis, 25 Februari 2016

Sekilas Cerita Kota Padang

Umumnya orang Minang yang merantau ke luar Propinsi Sumatera Barat akan menyebutkan dirinya sebagai orang Padang, kecuali di wilayah luar negeri terutama Malaysia dan Singapura menyebut dirinya sebagai orang Minang.  (walaupun kini di Indonesia juga sudah menyadari lebih tepat menyebut diri sebagai orang Minang daripada orang Padang).

Saya termasuk orang Minang dan walaupun saya bukan penduduk Kota Padang namun saya mengetahui sedikit banyaknya tentang seluk beluk kota Padang. Ini karena jarak negeri saya dengan Kota Padang hanya sejauh 77 km dan kini saya tinggal sekitar 60 km dari Kota Padang. Saya juga kuliah S1 di Padang  dan juga mengambil S2 di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Padang (tahap akhir).

Kota Padang merupakan ibukota propinsi Sumatera Barat dan merupakan kota terbesar di pantai barat pulau Sumatera. Kota dengan luas wilayah 694,96 km² ini mempunyai penduduk sejumlah 1.000.096 jiwa (2014)1. Untuk etnis sendiri diperkirakan sekitar 80% warga Kota Padang adalah etnis Minang. Sedangkan yang lain terdiri dari etnis Batak (Mandailing), Kerinci, Jawa, Cina, Aceh, Nias, Mentawai, Bugis, dll. 

Walaupun memiliki jumlah sangat luas (kalau tidak salah kota no. 2 terluas di Indonesia) namun sebagian besar wilayah kota Padang adalah berupa hutan dan ada juga wilayah kepulauan. Taman Hutan Raya (THR) Bung Hatta terletak di kota ini serta terdapat resort wisata pulau seperti Sikuai dan Swarnadwipa yang cukup populer.

Sebagai kota besar, Padang memiliki pusat bisnis utama yang terletak umumnya di sekitar Pasarraya Padang kecamatan Padang Barat. Saat ini Kota Padang mempunyai 4 buah pusat perbelanjaan modern yaitu Basko Grand Mall (terletak di Air Tawar), Plaza Andalas (Jln. Pemuda), Rocky Plaza (Jalan Permindo) dan SPR Plaza (Jalan M Yamin) disamping plaza-plaza kecil dan minimarket. Kota Padang juga mempunyai puluhan pasar tradisional yang tersebar di berbagai wilayah dengan pasar tradisional terbesar adalah Pasaraya.

Untuk tempat bersantai dan rekreasi umumnya adalah kawasan sepanjang pantai Padang yang membentang dari wilayah muara sampai ke kawasan Lolong. Di sepanjang pantai ini terdapat berbagai macam penjual kuliner dari kelas restoran sampai pedagang kecil. Kuliner yang terkenal disini antara lain aneka masakan seafood, rujak, es kelapa muda, dan ikan bakar. Aneka makanan dan minuman khas Minang Nusantara, bahkan mancanegara juga dapat dijumpai disini seperti ketan mangga, langkitang, sate, mie pangsit, bakso dan lain-lain. Kalau saya biasanya nongkrong di pantai Padang buat cari makan seafood atau sekedar menikmati es kelapa muda dengan kacang rebus. Saat ini pantai Padang juga telah dibenahi dan banyak kedai-kedai yang terletak di tepi laut di bongkar agar pengunjung lebih leluasa menikmati pemandangan. Di sekitar pantai Padang juga terdapat beberapa hotel seperti Hotel Pangeran Beach (bintang 4), Mercure (bintang 4), My All (bintang), Grand Inna Muara (Bintang 4), Rangkayo Basa (bintang), dan lain-lain.

Selain ke pantai Padang, terdapat juga objek rekreasi lain di kota Padang seperti, Pantai Air Manis yang terkenal dengan legenda Batu Malin Kundang-nya. Pantai ini agak jauh dari pusat kota arah ke selatan dan melewati jalan yang berliku melintasi bukit.  Pasir Jambak disebelah utara dan juga agak jauh dari pusat kota juga merupakan objek wisata yang bisa dikunjungi, namun pantai ini relatif sepi dan minim sarana prasarana wisata. Ada lagi resort wisata yang eklusif di kota Padang seperti Pulau Sikuai dan Swarnadwipa. Untuk ke pulau ini menggunakan perahu (boat) yang disediakan pengelola resort/travel dengan biaya sekitar Rp. 350.000,- per orang sudah diantar jemput serta disediakan makanan serta berbagai fasilitas resort seperti menyelam (diving), memancing, dan permainan banana boat.Di pulau juga tersedia penginapan bagi yang ingin menginap. Bagi yang ingin udara segar pegunungan, maka dapat juga mengunjungi taman raya Bung Hatta yang terletak di daerah ketinggian. Dalam perjalanan ke sini juga terdapat spot-spot untuk menikmati pemandangan kota Padang dari atas dengan gedung gedung, laut serta pulau-pulau di Samudra Indonesia. Ketika dalam perjalanan ke Solok saya pernah singgah di kawasan ini untuk berehat sambil menikmati minuman energi serta menikmati Ciga**tte(s). 
Di kota Padang kita juga dapat menikmati aneka kuliner mulai dari kuliner global, nasional, sampai yang khas kota Padang dan daerah/nagari-nagari di Ranah Minang. Bagi anda yang tidak terbiasa selera lokal disini terdapat gerai KFC, CFC, Texas Chicken, Mc Donald dan juga merek nasional/regional seperti D'Cost, Pecel Lele Lela, Karambia, Aroma Kitchen, Hot Station dan merek-merek khas Indonesia lainnya. Kalau kedai nasi masakan Padang jangan ditanya lagi, bertebaran dimana-mana. Namun beberapa masakan Padang yang pernah saya kunjungi dan cukup terkenal di kota Padang adalah :

Restorant Lamun Ombak
Kelebihan restoran ini adalah tempat yang luas dan bersih, pelayanan yang bagus, serta menu yang lengkap. Menurut saya inilah restoran dengan gedung terbesar dan menu terlengkap di Kota Padang. Namun karena sifatnya yang general tersebut, maka umumnya menu menurut saya rasanya standar aja. Namun restoran ini sangat banyak diminati masyarakat, termasuk orang tua saya. Restoran ini terletak di Simpang jalan Khatib Sulaiman dengan Jalan Jhoni Anwar (Sp. Presiden).

Restorant Pagi Sore
Ini merupakan restoran lama yang dikelola oleh orang Minang dan Cina Muslim. Menurut saya untuk masakan tertentu restoran ini the best di Padang. Kalau kesini saya suka pesan nasi dengan goreng anak ayam kampung (dulunya saya kira goreng burung), serta gulai cincang hati/ampela ayam yang nikmat. Untuk minumnya saya suka es cincaunya yang terasa manis dan harum. Restoran ini terletak di kawasan Pondok yang merupakan daerah pecinan Kota Padang.

Rumah Makan Lubuk Idai
Menu spesifiknya adalah ikan bakar dengan kuah kental pedas dan manis dinikmati dengan sambalado ataupun saus kecap. Juga tersedia menu-menu tradisional laiinya seperti gulai paku (pakis), gulai cubadak (nangka), anyang pepaya, gulai ayam, gado-gado, dan lain-lain. Dulu restoran ini sangat ramai tapi entah kenapa sekarang sudah sepi dan satu persatu mulai tutup/pindah keluar daerah. Saya sangat jarang makan di rumah makan Lubuk Idai yang di Padang terletak di jalan Khatib Sulaiman ini. Saya lebih suka masakan Lubuk Idai original di tempat asalnya, Pariaman.

Ikan Bakar Khatib Sulaiman
Menu rumah makan ini mirip menu Lubuk Idai. Asalnya hanya sebuah warung kecil di simpang asrama transito, sekarang punya cabang di Khatib Sulaiman dan juga di Pantai Padang. Saya beberapa kali juga makan di sini dan untuk rasanya lumayan oke. Ramai juga orang yang makan di rumah makan ini.

Gulai Kambing Yusuf Koto
Kedainya sederhana terletak di Jln By Pass dekat rumah sakit kedokteran gigi Universitas Baiturahmah. Gulai kambingnya rasanya unik dan enak dan juga cukup ramai disinggahi penikmat masakan kambing. Disini juga tersedia goreng ikan puyu yang jarang ada di tempat lain. Namun sejak pengerjaan pelebaran jalan Padang By Pass yeng mendatangkan banyak debu, rumah makan ini sepertinya tutup.

Raja Minas
ini merupakan restoran yang komprehensif dengan berbagai menu andalan dimulai dari gulai kambing, gulai itik lado hijau, nasi goreng, mie goreng, mie dan nasi goreng, soto, pecel lele/ayam dan lain-lain. Di tempat ini juga tersedia es cendol patimura khas Padang dan juga es rumput laut. Restoran ini menurut saya dijalankan dengan manajemen yang profesional dan concern terhadap mutu. Di tempat ini saya minum teh es yang pas kental tehnya dan gula yang pas. Di belakang restoran yang terletak di jalan By Pass ini juga terdapat resort dengan kolam pancing yang bersih dan hijau. 

Rumah Makan Fuja
Rumah makan ini terletak di pantai Padang. Dulu sebelum dilakukan penertiban, saya dan keluarga sesekali menikmati kuliner di tempat ini. Setelah penertiban dan penataan pantai Padang saya tidak pasti dimana lokasinya sekarang. Restoran ini adalah restoran seafood yang dipadu dengan menu-menu masakan Minang pesisir. Biasanya disini saya dan keluarga memesan ikan karang bakar, cumi bakar dengan sambalado hijau dan merah serta sambalado cangkuak dengan gulai pucuk ubi dan teri. Minumnya es kelapa muda/jus pokat.

Nasi Kapau Ni Ta
Nasi Kapau adalah masakan Minang ala nagari Kapau Kabupaten Agam. Menu di rumah makan Kapau sedikit berbeda dengan rumah makan Padang pada umumnya. Disini dapat dijumpai rendang ayam, gulai lobak (kubis)dan kacang panjang, campuran ubi cincang, dan gulai tambunsu (usus) yang khas Kapau. Nasi Kapau Nita ini tempatnya sangat sederhana di jalan Sawahan, tetapi rasanya best menurut saya. Ada lagi nasi Kapau Cendrawasih yang lebih besar di jalan Cendrawasih Air Tawar, dan Sutan Mudo (Jln. KIS Mangunsarkoro) namun untuk rasa saya lebih cenderung ke kedai Nasi Kapau Nita. 

Sate Bahagia, Sate KMS, dan Sate Danguang-Danguang
Penjual sate cukup banyak bertebaran di Kota Padang, baik sate khas Minang maupun dari khas Madura. Umumnya penjual sate Padang adalah orang Pariaman seperti sate KMS yang terletak di Pasaraya dan beberapa cabang seperti di Sp. Alai dan jalan By Pass. Selain itu terdapat juga sate Bahagia yang cukup terkenal beralamat tidak jauh dari stasiun kereta api Tabing. Namun juga ada sate Padang dari daerah Mudik (Payakumbuh) dengan cita rasa yang unik. Untuk Sate Dangung Dangung ini dapat dijumpai di daerah Pondok dan beberapa tempat lainnya.

Beberapa minuman khas Padang

Es Rumput Laut
Es rumput laut merupakan salah satu minuman khas Padang. Minuman ini terdiri dari rumput laut dan beberapa serutan buah buahan yang diberi santan dan es. minuman ini dapat juga dimakan dengan es krim. Penjual minuman ini yang terkenal terletak di kawasan Jalan Patimura, pusat kota Padang. 

Cendol Patimura
Cendol Patimura juga merupakan minuman khas Padang yang penjualnya pada mulanya merintis usaha di Jalan Patimura. Sampai saat ini kawasan jalan Patimura menjadi kawasan terkenal untuk mendapatkan segelas es cendol ini. Oya, cendolnya sendiri terbuat dari tepung sagu dan santan, dimakan dengan emping, parutan kelapa, gula jawa dan sedikit perencah durian.

Es Durian
Minuman es durian ini cukup terkenal di kota Padang dengan pusat penjualannya berada di Pondok, suatu kawasan pecinan di Padang. Diantara yang terkenal adalah Es Durian Ganti Nan Lamo dan Es Durian Iko Gantinyo. 

Teh Telur
Teh telur merupakan minuman khas Minang yang banyak dijual di berbagai tempat

Air Akar (Aie Aka)
Air Akar ini juga merupakan minuman khas Minang yang banyak dijual pedagang kecil menggunakan gerobak. 









 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Gulai kambing yusuf koto sudah buka kembali,menu baru ikan asin panas campur patai,yo lamak makan di sinan sanak.....