Sabtu, 21 November 2015

Transportasi Umum (public transport) di Padang


Apabila kita ingin melakukan perjalanan di suatu daerah, kita tentu memerlukan sarana transportasi. Memang terkadang kita dapat menempuhnya dengan jalan kaki, tetapi untuk jarak yang jauh dan perjalanan yang lama tentu tidak tepat dengan berjalan kaki, kecuali jika kita menikmatinya atau untuk tujuan kesehatan misalnya.

Sarana transportasi yang murah dan terjangkau merupakan salah satu pilihan bagi kebanyakan travellers. Sarana ini biasanya tersedia dalam bentuk transportasi umum suatu daerah. Kali ini saya ingin mengulas tentang sarana transportasi umum yang dapat dimanfaatkan di Kota Padang dan sekitarnya:

1. Taxi
Taxi merupakan sarana transportasi umum yang paling nyaman, tetapi tentu saja juga relatif mahal. Saya sendiri sangat jarang memanfaatkan sarana transportasi ini. Berbagai merek taxi ada di Padang, mulai dari merek Angkasa, Blue Bird, Kosti, Express, Singgalang dan lain-lain. Jenisnya umumnya sedan, tetapi ada juga yang jenis MPV. Taxi disini umumnya menggunakan argometer, tetapi ada juga yang tidak pakai argo. Taxi lama umumnya tidak pakai argo dan menggunakan sistem tawar menawar. Tapi taxi baru pun dapat di tawar jika kita ragu kalau dipermainkan. Sebagai gambaran, untuk jarak tempuh 60 km tarifnya sekitar Rp. 150.000,- (dari airport).

2.  Bus Trans Padang
Bus Trans Padang ini baru sekitar satu tahun beroperasi di Kota Padang. Saat ini baru punya satu koridor mulai dari batas kota (Lubuk Buaya) sampai ke pusat Kota (sekitar Imam Bonjol). Rute bus ini terkoneksi dengan rute bus-bus antar kota seperti bus ke Pariaman, Lubuk Basung, Pasaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Batu Sangkar, Lintau, dan lain-lain bus arah utara. Selain itu jalur bus menuju Pekanbaru, Dumai, Medan, Sidempuan juga terkoneksi dengan bus ini. Untuk daerah dalam Kota Padang bus ini antara lain melalui Tabing, Kampus UNP, Basko Hotel dan Mall, Gedung DPRD, Masjid Raya Sumatera Barat, GOR H. Agus Salim, RS Yos Sudarso, Kantor Gubernur, Lapangan Imam Bonjol (dekat Pasar Raya) Hotel Grand Zurry, dan lain-lain. Naik bus ini di halte/tempat yang sudah disediakan dengan tarif Rp. 3.500,- per perjalanan.

3. Angkutan Kota (Angkot)
Angkot kota Padang dulunya terkenal dengan variasi modisnya serta suara speaker yang menggelegar. Sekarang hal itu sudah berkurang. Kemungkinan disebabkan oleh pendapatan angkot yang tidak lagi sebanding dengan biaya untuk memodifikasi dan menambah aksesoris angkot. Disamping itu razia dari kepolisian terhadap asesoris illegal serta keluhan kaum tua akan speaker yang mengguncang sampai ke jantung. Berikut jalur-jalur utama angkot di Kota Padang.
  • Pasar Raya - Lolong- Air Tawar-Tabing-Lubuk Buaya. 
Angkotnya berwarna putih, khusus yang sampai ke Lubuk Buaya berwarna oranye. Tarif Rp. 4.000,- s/d Rp. 5.000,-. Angkot ini melewati jalur hotel Axana, Hotel Bumi Minang, Grand Inna Muara, Pantai Padang, Hotel Pangeran, Basko, UNP, dan lain-lain.
  • Pasar Raya - Pasar Baru (kampus Unand)
Angkotnya berwarna biru kehijauan dan hijau muda. Biasanya pada kaca dipasang merek "Lurus". Ongkosnya Rp. 4000,- sampai ke Pasar Baru. Melewati Stasiun Kereta Api Simpang Haru, Andalas, Anduring, Simpang By Pass Ketaping, sampai Pasar Baru, Limau Manis, terkadang juga ada sampai ke kampus Unand.
  • Pasar Raya - Siteba
Angkotnya berwarna biru. Melewati daerah Jati (RSUP M. Jamil,  Kampus Fakultas Kedokteran Gigi Unand), Pasar Alai, Gunung Pangilun, Kampus III Univ. Bung Hatta dan seterusnya. Ongkos Rp. 4.000,-.
  • Pasar Raya - Lubuk Begalung (Lubeg)
Angkotnya berwarna biru tua. Melewati daerah Sp. Haru (tugu), terus ke Marapalam, Aur Duri dan seterusnya. Untuk yang akan menuju tempat mangkal bus ke Solok, Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Pesisir Selatan juga dapat menaiki angkot ini. Angkot ini juga melewati kampus UPI di Lubeg. Ongkos juga Rp. 4.000,-.
  • Pasar Raya - Gadut/Indarung
Angkotnya berwarna merah tua. Tarifnya juga Rp.4.000,-. Angkot ini juga terhubung dengan pangkalan/rute bus ke Solok, Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Painan, dan lain-lain.
  • Pasar Raya - Kalawi
Angkotnya berwarna merah muda. Angkot ini melewati Stasiun Kereta Api Simpang Haru, pasar Sp. Haru, Andalas, kampus IAIN Imam Bonjol Padang di Lubuk Lintah, ongkosnya Rp. 4.000,- .

4. Kereta Api
Kereta api di Padang saat ini baru punya satu jalur yakni dari Simpang Haru ke Kota Pariaman. Ada 5 (lima) stasiun pemberhentian kereta api di Kota Padang yakni Simpang Haru, Pasar Alai, Basko Hotel dan Mall, Tabing, dan Lubuk Buaya. Lebih lengkap tentang kereta api silahkan klik di sini. Saat ini PT. KAI juga sedang membangun jalan kereta api menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman.   

5. Ojek dan Becak Motor
Sarana transportasi ini hanya beroperasi di daerah tertentu. Ongkosnya biasanya tawar menawar kecuali sudah biasa maka tidak perlu tawar menawar.

Demikanlah beberapa sarana transpaortasi umum yang dapat dimanfaatkan di Kota Padang dan sekitarnya.

1 komentar:

anonim mengatakan...

terima kasih info angkutan umumnya bermanfaat banget untuk saya yg dapat tugas kantor ke padang sendirian